Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif merupakan kemampuan yang sangat berguna dalam mencari solusi suatu masalah. Demikian pula dalam pembelajaran matematika berbasis masalah.
Ada baiknya kita kenal aspek-sapek berpikir kreatif sebagai bahan acuan pelaksanaan pembelajaran dengan menekankan pada kemampuan berpikir kreatif.
Tahapan berpikir kreatif:
1) orientasi masalah, yaitu merumuskan masalah dan mengindentigikasi aspek aspek masalah tersebut. dalam prospeknya, sipemikir mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang dipikirkan.
2) preparasi, pikiran harus mendapat sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah tersebut.kemudian informasi itu diproses untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap orientasi.
3) pengelompokan memilah-milahkan kejanggalan-kejanggalan sejenisnya.
4) Melakukan analisis dengan menguraikan sebab-sebab serta segala sesuatu yang berkenaan dengan kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan.
5) Melakukan sintesis dengan menghubungkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi sebagai langkah lanjut dari informasi hasil analisis.
6) Pemecahan masalah dengan memperhatikan / menghubungkan hasil analisis dan sintesis ditemukan pemecahan masalah
7) verifikasi, yaitu melakukan pengujian atas pemecahan masalah tersebut, apabila gagal maka tahapan sebelummnya harus di ulangi lagi.
Selain tahap tersebut, kemampuan berpikir kreatif juga harus ditunjang dengan sikap yang terbuka, berpikir bebas, minat yang tinggi, dan tidak putus asa. Tentu saja proses ini memerlukan latihan yang lama, tetapi hal ini perlu terus dilakukan agar siswa selalu bersikap positif dalam menyikapi masalah yang dihadapinya.
Ciri-ciri siswa yang berpikir kreatif diantaranya:
1) Berfikir lancar dengan mengajukan banyak pertanyaan, jawaban dan gagasan.
2) Berfikir luwes dengan menghasilkan gagasan atau jawaban atau pertanyaan yang variatif, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.
3) Berfikir orisinal dengan mampu melahirkan ungkapan, gagasan baru yang unik, tidak lazim difikirkan orang.
4) Mengevaluasi denganmenentukan patokan penilaian sendiri, mampu mengambil keputusan pada situasi yang terbuka, bersikap kritis.
5) Kritis dengan selalu terdorong untuk mengetahui segala hal.
6) Imajinatif dengan membayangkan berbagai hal yang belum pernah terjadi.
7) Tertantang oleh kemajemukan dengan tertarik pada situasi dan masalah yang rumit.
8) Berani mengambil resiko dengan berani mengemukakan jawaban atau gagasan, meskipun belum tentu benar atau diterima, tidak takut gagal, tidak terikat pada hal yang berstruktur / konvensional.
9) Sifat menghargai denga menghargai kritik, bimbingan orang lain, maupun kemampuan dan bakatnya sendiri.
10) Mengelaborasi denganmemperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, menambah atau merinci detail-detail suatu obyek, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
Berilah tugas pemecaha sosial kepada siswa, agar mereka terbiasa menjadi individu yang peduli terhadap lingkungannya. Hal ini baik dilakukan karena prestasi yang didapatkan secara individalistik tidak akan berdampak pada pemedahan masalah sosial.
Daftar Bacaan:
http://bunyan.co.id/new/?m=article&id=1224470694
http://madeyusadana.wordpress.com/masalah-dapat-dipecahkan-dengan-berpikir-kreatif/
http://desyandri.wordpress.com/2008/12/24/menciptakan-pembelajaran-matematika-yang-kreatif-dan-menyenangkan-pada-pendidikan-kelas-awal-sd/
16 Maret, 2009
Langganan:
Postingan (Atom)